Mulaidari konsultan, pengadaan lahan, konstruksi dan pembangunan, pengembang, pemasaran bahkan sampai pemeliharaan properti. 4 Jenis Bisnis Properti. Cakupan real estate residensial adalah rumah tapak (landed house), apartemen, rumah susun, kondominium, atau perumahan. Konsumen residensial biasanya keluarga atau mereka yang butuh hunian
Ada beberapa jenis hunian yang dikenal oleh masyarakat, salah duanya adalah rumah tapak dan hunian vertikal. Untuk hunian vertikal sendiri, ada beberapa jenis yang dapat dijumpai seperti apartemen, kondominium, flat, rumah susun, dan lain-lain. Beberapa properti tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan, namun tahukah Anda apa perbedaan apartemen dan kondominium? Bagi masyarakat awam, istilah apartemen dan kondominium mungkin terdengar sama saja, namun ternyata ada perbedaan yang cukup signifikan antara kedua properti tersebut. Untuk mengetahui perbedaan itu, simak ulasan singkat berikut ini. Pengertian Kondominium Adalah⦠Kondominium atau yang biasa disebut sebagai kondo berasal dari bahasa Inggris, yakni Con yang berarti ābersamaā atau ābergabungā dan dominium yang bermakna ākepemilikanā atau āpengendalianā. Berdasarkan asal-usul katanya, arti kondominium mengacu pada status kepemilikan dan bukanlah jenis tempat tinggalnya. Meski begitu, banyak pula yang mengatakan bahwa kondominium adalah bentuk lain dari hak guna perumahan, atau yang biasa dikenal sebagai hak guna bangunan atas rumah susun. Sehingga unit hunian dimiliki secara pribadi, sedangkan bagian lorong, lift, eksterior, kolam renang dan fasilitas lainnya adalah milik pengelola. Baca juga Untung Rugi Investasi Apartemen dan Cara Memilih Unit yang Prospektif Perbedaan Kondominium dengan Apartemen Di kalangan pegiat properti, kondominium dikaitkan dengan bentuk kepemilikan. Jika apartemen adalah hunian vertikal yang disewakan, maka istilah kondominium merujuk pada unit yang dimiliki utuh oleh seseorang. Pemilik kondominium tidak memiliki hak atas tanah, atap dan lorong gedung yang ditempati, tapi mereka memiliki hak penuh atas unitnya. Bahkan mereka berhak melakukan apapun terhadap unit tersebut, baik menjual atau menjadikannya sebagai hunian sewa. Karena kondominium memang difungsikan untuk dijual, pengelolaan hunian pun dilakukan lebih profesional oleh pihak manajemen. Perbedaan lainnya adalah, kondo biasanya memiliki furnitur yang sudah lengkap, atau biasa disebut sebagai unit fully furnished. Kondominium banyak diincar oleh masyarakat yang ingin berinvestasi properti, karena unitnya dapat disewakan atau dijual kembali. Sedangkan apartemen digunakan sebagai tempat tinggal seseorang yang berencana menetap di satu tempat selama beberapa waktu. Dalam hal ini, Anda mungkin pernah mendengar juga istilah apartemen servis atau serviced apartments. Apartemen servis adalah apartemen yang disewakan berikut layanan harian atau daily service layaknya hotel. Karena itu perbedaan apartemen dan kondominium menjadi semakin rancu, sebab kini banyak apartemen yang dapat dikomersialkan. Rekomendasi Kondominium di Indonesia Jika Anda memutuskan untuk membeli kondominium, terdapat beberapa rekomendasi yang bisa dipilih. Pertama, ada The Accent Bintaro yang berlokasi di Tangerang Selatan. Dikembangkan oleh Jaya Property, The Accent Bintaro memiliki berbagai fasilitas mewah dan desain bangunan yang modern. Beberapa fasilitas yang ditawarkan adalah gym, multipurpose hall, bar and lounge, kolam renang, BBQ area, dan taman bermain anak. The Accent Apartemen pun berlokasi strategis, yakni dapat mengakses beberapa fasilitas publik dengan waktu yang dekat, misalnya 3 menit ke Premier Bintaro Hospital 6 menit ke Bintaro Xchange 8 Menit ke Al-Azhar Bintaro 9 menit ke Gerang Tol Pondok Ranji 14 menit ke Stasiun Pondok Ranji. Selain itu, terdapat perumahan Branz Mega Kuningan yang berlokasi di Kuningan, Jakarta Selatan. Dikembangkan oleh PT Tokyu Land Indonesia, kondominium ini dilengkapi dengan smart home system yang modern. Foto Branz Mega Kuningan adalah kondominium premium dengan fasilitas bintang lima, serta dikembangkan dengan standar kualitas Japan. Branz Mega Kuningan dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti playground, kolam renang, fitness center, hingga sport center. Selain itu, kondominium ini berada di lokasi yang strategis dengan jarak yang cukup dekat dari beberapa fasilitas umum, misalnya 3 menit ke Bellagio Boutique Mall 7 menit ke Kuningan City Mall 10 menit ke Plaza Festival Mall Kuningan 12 menit ke Kota Kasablanka 15 menit ke Mayapada Hospital. Itulah perbedaan antara kondominium dan apartemen yang bisa Anda jadikan sebagai acuan. Tertarik untuk membeli hunian vertikal lainnya? Terdapat beberapa apartemen terbaik di Rumah123, seperti Sky House BSD, Bintaro Icon, dan Roseville SOHO and Suite. Semoga informasi di atas bermanfaat ya. Author Rachmi Arin Timomor
Konstruksidan Bangunan Gedung a. b. c. Rumah d. f. g. 3. e. Bangunan dan Konstruksi a. b. Rumah Town c. d. 4. Konstruksi: Waduk Terowongan Jembatan Raya Airport Sistem Pelabuhan Tanah lain-lain : Sekolah Universitas Sakit Perkantoran Gudang Pemerintahan lain-lain Perumahan Tinggal Houses Apartemen Kondominium Industrial a. b. c. Bangunan
masyarakatdi rumah tingggal sederhana dan pemadam kebakaran oleh Dinas Kebakaran. Pasal 4 (1) Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh pelayanan pemeriksaan alat pencegah dan pemadam kebakaran. (2) Untuk apartemen, kondominium, dan rumah susun, subjek retribusinya adalah pihak pengelola. Pasal 5
Mungkin kita tidak merasa asing dengan istilah apartemen dan kondominium. Keduanya merupakan properti yang banyak diminati. Namun sampai saat ini, ternyata masih banyak orang yang tidak bisa membedakan apartemen dan kondominium. Memang secara fisik, apartemen dan kondominium terlihat sama. Tetapi sebenarnya keduanya merupakan hal yang berbeda. Lalu, Apa beda kondominium dan apartemen? Berikut ulasannya. Apa Beda Kondominium dan Apartemen? Perbedaan Istilah Apartemen merupakan tempat tinggal yang memiliki model berupa rumah susun. Apartemen juga dipahami sebagai apartemen hunian vertikal yang disewakan pemiliknya kepada orang lain. Satu gedung apartemen dapat dibagi atas puluhan hingga ratusan unit dengan berbagai tipe. Biasanya, apartemen dijadikan hunian sementara bagi para penghuni yang menyewanya. Sedangkan Kondominium berasal dari bahasa Italia yang merupakan gabungan dari kata conā yang artinya adalah bersama-sama dan kata dominiumā yang mengandung arti kepemilikan. Jika dilihat dari makna satu kalimat utuh, maka yang dimaksud dengan kondominium adalah suatu bentuk hak guna beberapa bagian dari suatu bangunan. Kondominium juga dipahami lebih mengacu pada kepemilikan, bukan jenis hunian. Ada juga yang memahami kondominium sebagai bentuk lain hak guna perumahan. Maka dari itu, jika dipahami dari istilah apartemen dan kondominium, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Apartemen mengacu kepada bangunan atau hunian yang disewakan. Sedangkan kondominium lebih dipahami sebagai hak bangunan, yang biasanya dikaitkan dengan unit apartemen yang dimiliki secara personal. Sederhananya, jika seseorang penghuni membeli suatu hunian misalnya berupa hunian vertikal, maka hunian tersebut bisa dikatakan sebagai kondominium. Sang pemilik berhak untuk memakai, menyewa, dan menjual kepada orang lain. Hal ini berbeda dengan apartemen yang dihuni oleh penyewa. Penyewa punya hak untuk tinggal, tetapi tidak berhak menyewakan, apalagi menjualnya kepada orang lain. Itulah perbedaan mendasar antara apartemen dan kondominium. Status Kepemilikan Seperti dalam ulasan sebelumnya, apartemen merupakan bangunan jenis vertikal yang statusnya untuk disewakan. Sehingga para penghuni tidak berhak untuk menjual atau bahkan menyewakannya ke orang lain. Sedangkan kondominium merupakan hunian vertikal yang kepemilikannya penuh, sehingga pemiliknya dapat memakai, menyewa, dan menjualnya ke orang lain. Namun, saat ini perbedaan status kepemilikan keduanya semakin rancu dikarenakan sudah banyak apartemen yang tidak hanya disewakan saja, tetapi juga bisa dimiliki. Apalagi saat ini terdapat istilah apartemen sewa dan apartemen servis. Hal ini semakin membuat apartemen dan kondominium terlihat memiliki kesamaan. Bentuk Bangunan Walaupun apartemen dan kondominium sama-sama dipahami sebagai bangunan berbentuk vertikal, namun keduanya memiliki perbedaan. Untuk apartemen pada umumnya berbentuk bangunan yang tower-towernya berjajar. Sedangkan kondominium biasanya hanya berjumlah dua sampai tiga tower saja. Baca juga 7 Apartemen Penthouse Jakarta Eksklusif dengan View Memukau Perawatan dan Pemeliharaan Apartemen dan kondominium ternyata juga memiliki perbedaan dalam hal perawatan dan pemeliharaan. Untuk apartemen, biasanya memiliki staf tersendiri yang melakukan perawatan dan pemeliharaan. Hal ini mengingat apartemen menyediakan berbagai fasilitas bagi para penghuninya. Biasanya, apartemen memiliki staf yang siaga selama 24 jam, sehingga jika ada kerusakan bisa segera teratasi. Hal ini berbeda dengan kondominium yang dimiliki secara perorangan. Jika terdapat kerusakan, maka pemilik lah yang mengatasi kerusakan tersebut. Akan tetapi, tak jarang juga perawatan kondominium dikelola oleh pengembang atau pemilik tanah. Hal ini dikembalikan kepada kebijakan dan kesepakatan pemilik kondominium dalam mengelola hunian miliknya. Manajemen Selain dari sisi pemeliharaan, apa beda kondominium dan apartemen juga dapat dilihat dalam hal manajemen pengelolaan. Apartemen biasanya dikelola oleh perusahaan atau pengembang profesional. Apartemen juga dilengkapi dengan staf yang tentunya direkrut secara resmi, sehingga dari sisi manajemen, umumnya apartemen lebih rapi. Untuk kondominium, biasanya dikelola oleh individu yang menjadi pemilik kondominium. Jika pemilik mengelola secara pribadi, maka segala kebutuhan maupun manajemen dilakukan oleh pemilik. Namun, jika pemilik kondominium memutuskan untuk memanajemen hunian miliknya secara profesional, tentunya pengelolaan manajemennya bisa teratur seperti apartemen. Baca juga 9 Low Rise Apartment Homey nan Mewah di Jakarta dan Sekitarnya Keuntungan dan Kekurangan Kondominium Keuntungan Kondominium biasanya memiliki lokasi yang strategis. Banyak kondominium yang berlokasi dekat jalan utama, pusat hiburan dan pusat perbelanjaan. Untuk keamanan dan pemeliharaan, biasanya pengembang atau pemilik tanah memberikan jasa maintenance. Jika dilihat dari sisi investasi, jenis kepemilikan kondominium pun lebih menguntungkan dari sistem sharing property co-opt dan sewa bangunan, karena pemilik dapat menjualnya kapan pun dengan harga penjualan penuh. Pemilik juga bisa menyewakannya atau menggunakan kondominium secara pribadi. Kekurangan Jika anda memiliki kondominium, biasanya terdapat beberapa biaya perawatan yang tidak sedikit. Hal ini tentunya dialokasikan untuk pemeliharaan berbagai operasional perawatan gedung, sehingga anda sebagai investor tidak perlu pusing memikirkannya. Baca juga 40 Daftar Apartemen Mewah di Jakarta dengan Fasilitas Super Komplit Apartemen Keuntungan Keuntungan tinggal di apartemen sebagai penyewa adalah biasanya biaya sewanya terjangkau, dan dikelola secara profesional. Apartemen juga menyediakan berbagai fasilitas untuk para penghuninya. Selain itu, lokasi apartemen biasanya strategis, karena terletak di pusat ibu kota. Kalau anda berencana untuk investasi apartemen, hal tersebut tentunya akan berpotensi sangat menguntungkan. Sampai saat ini, apartemen merupakan hunian yang cukup banyak diminati. Sehingga bisa menjadi pemasukan pasif untuk anda. Kekurangan Jika anda berencana menyewa apartemen, biasanya hunian ini memiliki berbagai peraturan yang cukup ketat. Hal ini tentunya untuk menjaga keamanan para penghuni. Inilah hal yang harus dipahami oleh anda sebagai penyewa apartemen. Itulah sedikit ulasan mengenai apa beda kondominum dan apartemen. Semoga informasi di atas bisa memberikan sedikit gambaran untuk anda sebelum memutuskan untuk memilih antara keduanya. Jika anda sedang mencari apartemen dan ingin berkonsultasi terkait hunian yang anda cari, anda bisa menghubungi pihak Jendela360. Di Jendela360, anda akan dibantu mulai dari mencari apartemen yang sesuai serta hal-hal teknis lainnya. secaranominal Rupiah. Kredit KPR dan KPA ini merupakan kredit properti paling besar. Hal ini sejalan dengan kebutuhan rumah maupun apartemen dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Jika dilihat dari pertumbuhan kreditnya, kredit KPR dan KPA di Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan hingga akhir tahun 2019.perumahandari berbagai jenis dalam jumlah yang besar di atas suatu areal tanah yang akan merupakan suatu kesatuan lingkungan pemukiman yang dilengkapi dengan prasarana-prasarana lingkungan dan fasilitas-fasilitas sosial yang diperlukan oleh masyarakat penghuninya." Pasal 1 butir (1 ) Permendagri No.3 Tahun 1987 tentang penyerahan.