Lebihnungguin novel Dan Brown yang sekarang lagi digarap sih, yang katanya bakal berjudul "The Solomon Key" (sumber: qyu) Judul: Digital Fortress (Benteng Digital) Penulis: Dan Brown. Penerbit: Penerbit Serambi. ISBN: 97916791600910. Untuk membaca buku ini secara online silakan klik tulisan di bawah ini:
Judul Sematkan Rinduku di Dadamu --- Kumpulan Novelet, 260 halaman. Penulis: Mira W. Penerbit: Gramedia, Jakarta, 2007. Review: Buku ini merupakan kompilasi lima novel pendek yang enak dinikmati sejak halaman pertama. Benar-benar menghibur plus mengajak pembacanya berimajinasi! Empat kisah di luar cerita utama, yang diangkat menjadi judul buku
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kemampuan komunikasi adalah salah satu kemampuan atau soft skill yang sangat penting dan selalu relevan dengan perkembangan jaman. Komunikasi tidak hanya berguna untuk mengutarakan pikiran dalam berinteraksi, komunikasi juga sangat berguna dalam membentuk personal brand dan membangun relasi. Selama manusia masih menjadi makhluk sosial, kemampuan komunikasi akan selalu dibutuhkan. Namun, tidak semua individu memiliki kemampuan komunikasi yang baik, apalagi individu yang cenderung pendiam dan tidak percaya diri. Buku karya Oh Su Hyang yang berjudul "Bicara Itu Ada Seninya" menjadi buku yang tepat bagi individu yang ingin meningkatkan kemampuan komunikasinya. Buku ini berisi tentang solusi dari berbagai permasalahan yang sering dihadapi mayoritas masyarakat ketika berkomunikasi, mulai dari komunikasi antar individu hingga komunikasi di depan umum atau public speaking. Selain itu, buku ini juga membagikan cerita-cerita sukses dari komunikasi yang baik untuk dijadikan sebagai contoh. Walaupun tidak semua tokoh yang diceritakan tersebut dikenal oleh pembaca non-korea. Secara umum, penulis berhasil menyajikan teori dasar-dasar komunikasi serta tips dan trik komunikasi dengan melibatkan cerita/pengalaman penulis atau tokoh terkenal saya pribadi, buku ini sangat sesuai dengan judulnya, "Bicara Itu Ada Seninya". Saya menyadari bahwa ketika berbicara apapun dan kepada siapapun itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dalam buku ini, 'bicara' meliputi berbagai jenis komunikasi, mulai dari komunikasi antarpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi publik, hingga komunikasi massa baik dalam situasi formal maupun informal. Meskipun buku ini sebenarnya memuat teori komunikasi yang berat, penulis berhasil mengemasnya dengan bahasa yang sangat ringan, menarik, dan mudah dipahami. Untuk mengingat kembali hal-hal yang esensial saat berbicara/berkomunikasi, saya menuliskan poin-poin penting yang saya peroleh dari buku ini sebagai berikutJangan terlalu mambanggakan diri sendiri dan menunjukkan bahwa diri sendiri mengetahui segalanyaHargai dan dengarkan serta perhatikan lawan bicaraGunakan bahasa yang umum dan tidak terkesan sok pintarBerfikir secara logis dan terstruktur sehingga bisa bicara sesuai logika dan mudah dicerna oleh orang lainStory telling penting untuk membuat kesan yang berbeda. Kesan pertama selalu penting karena menentukan pertemuan berikutnyaBagian-bagian story telling yaitu tema, simpati familiar, solusi, alurBuang segala ketakutan dan trauma dalam berbicaraBukan pengalaman yang menentukan diri kita, tetapi makna dari pengalaman yang menentukanJangan anggap audiens sebagai orang yang akan menilai kita tetapi anggap sebagai orang yang akan mendengarkan kita dengan bahagiaSuara dan gerak tubuh dapat membuat perbedaan besar terhadap isi ucapan yang samaJangan lupa senyum, postur tegap, gestur luwesBila ingin sukses, bicaralah seperti orang sukses optimisCommunication = Question + Praise + Reaction1x berbicara, 2x mendengar, 3x umpan balikLatih sense of humorJangan bicara sembarangan dan bertanggungjawablah terhadap apa yang diucapkanTiga kata di lidah sama dengan tiga puluh tahun di hatiKemampuan bicara ditentukan saat masih kecil, bukan bawaan dari lahir. Ada yang lebih cepat dan ada yang lebih lambat. Namun, urutan bisa berubah dengan usaha dan membuang kebiasaan public speaking, gunakan kisah/pengalaman pribadi sebagai referensi materi karena materi yang segar dan otentik dapat menarik perhatian audiens dan membuat audiens penasaran untuk terus mendengarkan Demikian beberapa poin-poin penting dalam buku "Bicara Itu Ada Seninya" karya Oh Su Hyang-part 1. Baca part berikutnya untuk mengetahui selengkapnya. Lihat Humaniora Selengkapnya Denganbakat seninya, As banyak saja idenya yang genius untuk membuat acara tersebut menarik dan unik bagi para pemuda dan mahasiswa saat itu. Hubungan kami cukup akrab karena juga waktu itu sesekali ada juga kegiatan di Radio di tingkat 2 di atas kantor BPC GMKI Jakarta bersama teman-teman antara lain, Laurens Samsuri. Telah banyak buku yang mampu membuka wawasan semua orang mulai dari cara berjalan hingga cara berbicara. Salah satu yang paling populer adalah buku Bicara itu ada seninya oleh Oh Su Hyang. Belakangan ini buku ini sangat diminati oleh banyak kalangan. Untuk itu, inilah review dan kisah dibalik buku bicara itu ada seninya. Apabilakita membaca artikel atau cerita didalam sebuah buku bacaan, secara tidak sadar kita akan membuat pertimbangan – pertimbangan mengenai kemanfaatan utama pilihan – pilihan tersebut. Apakah itu sastra, dalam proses penentuan ini, masyarakat umum dibantu oleh seniman – seniman khusus yang disebut kritikus – kritikus sastra dan drama. Untukmeminimalkan kesalahpahaman dalam percakapan, Anda perlu memahami psikologi dan berkomunikasi secara berbeda. Buku Seni berbicara Tanpa Sakit Hati ini menjelaskan alasan psikologis mengapa kesalahpahaman komunikasi tidak bisa dihindari. Ia juga memberikan berbagai panduan tentang cara membuka diri dan berkomunikasi dengan orangHarga Buku Bicara Itu Ada Seninya . Oh Su Hyang. Public Speaking Best Seller. Rp88.200. Harga paket 2 buku bicara itu ada seninya & seni meni menguasai lawan bicara. Rp47.800. Harga Buku Motivasi BICARA ITU ADA SENINYA - OH SU HYANG. Rp18.000. Harga Buku Bicara Itu Ada Seninya Komunikasi Yang Efektif Oh Su Hyang. Rp63.200